Minggu, 17 Oktober 2010

Festival Topeng Nusantara

 Festival Topeng Nusantara 2010  digelar di resort Sankanhurip – Cirebon 15-17 Oktober 2010
Seni Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi seni paling tua yang pernah diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai upacara dan kegiatan adat yang luhur. Kehidupan masyarakat modern saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni adiluhung.



Tidak hanya keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis. Sebagai seni pertunjukan topeng merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian yang memiliki nilai-nilai luhur dan memiliki bentuk karakter seni seperti seni rupa,drama, sastra, musik, tari dan ukir. Disamping itu topeng juga memiliki perspektif hiburan dan pendidikan.
Festival Topeng Nusantara akan mengemban upaya pelestarian nilai tradisi budaya bangsa dan upaya peningkatan industri kreatif berbasis budaya lokal sebagai salah satu tulang punggung ekonomi rakyat.
Festival Topeng Nusantara 2010 akan menampilkan Topeng dari 8 Provinsi di Indonesia yakni : Tari  Topeng Gundala-gundala dari Sumatra Utara, tari Topeng Gurogudho dari Jawa Timur, Tari Topeng Hudog dari Kalimantan Timur, Teater tradisional Cupak Gerantang dari NTB, Tasri Topeng Tenget dari Bali, Tari topeng Gandrung dari Jawa Tengah, tari topeng Cirebon dari Jawa Barat.




Acara ini juga diramaikan oleh bazar kuliner dan kerajinan tangan yang dikemas apik sehingga menjadi acara menarik dan kental dengan suasana Cirebonan.

FTN merupakan sebuat festival yang diproyeksikan sebagai peristiwa budaya dan pariwisata yang digelar rutin setiap dua tahun sekali di berbagai wilayah di seluruh Indonesia serta bersifat rangkaian acara selama beberapa bulan menuju puncak festival.

"Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan pempublikasikan seni budaya topeng nusantara dan pengakuan sebagai warisan budaya bangsa oleh UNESCO seperti Batik, Keris dan Wayang," kata Peggy Melati Sukma selaku koordinator pelaksanan program dan jubir festival di Cirebon.

Dia mengatakan kegiatan yang diproyeksikan sebagai peristiwa budaya dan pariwisata ini rencananya akan digelar rutin setiap dua tahun sekali. Selain menampilkan seni tari topeng, kata Peggy, FTN juga bertujuan untuk meningkatkan ekononi rakyat melalui industri kreatif sebagai kekuatan yang sangat kaya milik bangsa Indonesia. Termasuk industri kerajinan tangan, batik, dan kuliner dari Ciayumajakuning.

Alasan Cirebon dipilih sebagai kota tuan rumah pertama kalinya menurut Peggy, karena selain akses yang relatif mudah dicapai dan fakta bahwa Cirebon dikenal dengan seni topeng Cirebon. Cirebon juga merupakan kota yang memiliki potensi seni dan budaya serta indsutri kreatif yang besar. Namun masih memerlukan sentuhan khusus untuk perkembangannya ke depan.

Rangkain selanjutnya FTN adalah eksibisi di alun-alun Grand Indonesia Jakarta 13-22 Agustus 2010 mendatang yang menampilkan karya topeng dari seniman muda, creative group, selebritis dan institusi budaya terpilih dari berbagai kota dan dari backround seni yang berbeda.

"Eksibisi ini sebagai bentuk dukungan untuk membantu menyampaikan pesan untuk melestarikan budaya melalui karya mereka, sekaligus mempromosikan rangkaian acara FTN 2010 di Cirebon," ujar Peggy.

Acara selanjutnya, kata Peggy adalah "10.000 Topeng Kreatif Buatanku", di Bulan September yang akan diikuti oleh anak-anak dan keluarga, didampingi para seniman topeng bersama-sama memecahkan rekor membuat 10.000 topeng. "Acara ini diharapkan dapat membukukan rekor Muri," harap Peggy.

Puncak acara FTN adalah "Kirab Budaya Ciayumajakuning"  yang dilaksanakan di sepanjang jalan protokol Kota Cirebon dan diikuti 1000 peserta yang terdiri dari berbagai seni tradisi Ciayumajakuning terutama seni topeng dari Cirebon dan seluruh nusantara yang dimeriahkan oleh partisipasi peserta umum dengan topeng kreatif.

Pusaka kesultanan Cirebon juga meriahkan Festival Topeng Nusantara. Tiga kereta sultan dan pedati keraton yang ada di Cirebon ikut Kirab Budaya Ciayumajakuning dalam rangkaian kegiatan Festival Topeng Nusantara 2010, Sabtu (16/10). Tiga kereta tersebut adalah Kereta Singa Barong dari Keraton Kasepuhan, Kereta Paksi Nagaliman dari Keraton Kanoman, dan Kereta Juru Mudi dari Keraton Kacirebonan.

Sedangkan sebuah pedati bernama Pedati Gede Pekalangan, adalah dari Keraton Kasepuhan, yang konon sering digunakan di zaman Sunan Gunung Jati untuk mengangkut kayu bahan baku pembangunan Masjid Sang Cipta Rasa, dan Keraton Kasepuhan yang biasa ditarik seekor kerbau dan dikemudikan Ki Gede Pekalangan.

Ketiga kereta dan pedati tersebut ditarik pasukan keraton yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap seperti tombak, pedang dan tameng berjalan mulai dari Keraton Kasepuhan hingga Gedung Negara Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah Cirebon yang jaraknya sekitar 4 Km.

Selain itu kirab juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi kesenian daerah dari Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) serta budaya tionghoa barongsai. Kirab yang rencananya bergerak pukul 07.30 WIB terpaksa mundur hingga pukul 09.00WIB karena tertunda akibat hujan deras yang mengguyur Kota Cirebon sejak subuh. Setelah hujan reda, iring-iringan kereta keraton pun berjalan menyusuri jalan utama Kota Cirebon. Dari Keraton Kasepuhan, kirab berjalan melalui jalan Merdeka kemudian menjemput rombongan barongsay dari Vihara Dewi Welas Asih di Jl Yos Sudharso.

Dilanjutkan ke Jl Pasuketan yang disambut dengan kesenian kuda ronggeng dari Kuningan. Arak-arakkan terus bergerak melalui Jalang Kanggraksan, Siliwangi dan berakhir di Gedung Negara. Salah satu ciri khas arak-arakan yang menghadirkan kereta dan prajurit keraton adalah sepanjang perjalanan seluruh peserta kirab membaca shalawat nabi yang diiringi musik genjring.

Setibanya di Gedung Negara, Kirab Budaya Ciayumajakuning disambut oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan sejumlah duta besar dari negara sahabat.

Di Gedung Negara upacara penyambutan pun digelar yang disambung dengan peresmian pembukaan acara Festival Topeng Nusantara 2010 oleh Gubenur Jawa Barat. Kemudian masyarakat dan tamu undangan yang hadir disuguhi dengan rampak tari Topeng Kelana yang dibawakan oleh puluhan penari dari beberapa sanggar tari di Cirebon dan beberapa tarian khas Cirebon lain.

Rencananya acara Pesta Rakyat dan Kuliner di Gedung Negara akan diselenggarakan hingga malam hari dengan menghadirkan sejumlah artis ibu kota dan lokal Cirebon seperti Iis Dahlia dan musik tarling Abdul Ajib. Sedangkan tamu undangan yang sebagian besar adalah duta besar negara sahabat, pada malam harinya akan menghadiri Pagelaran Festival Topeng Nusantara 2010 di Panggung Budaya Cilimus 1928, Resort Prima Sangkanurip, Kabupaten Kuningan.

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar